September, dark cloudy month
Mungkin untuk sebagian orang September bulan yg indah, Lebaran bersama keluarga dan blablabla. Tapi buat gw, September tahun ini semacam mimpi buruk yang ga kunjung usai. T___T
Diawali dengan kesialan gw yg sudah jungkir balik nanya kanan kiri telp agen sana sini tapi hasilnya tetap nihil : ga dapat tiket pulang ke Jogja! Gosh,mo jadi apa gw lebaran terlantar di Jakarta. Lebih kecewanya lagi dengan tanggapan kakak gw yg sangat datar: tinggal aja dirumah aku? Hellooo maksudnya gw disuruh jadi penunggu rumah???
Kesialan kedua adalah tepat sehari sebelum hari ulang tahun....tang tung tang ting tung...BB gw berisikinya minta ampun. Hey heyy ada apa ini...knp semua teman2 kuliah mendadak heboh macam ada kebakaran?? Selidik punya selidik ternyataaaa ada wedding invitation dari seorang "teman dekat" jaman muda dulu. *taelaaahh* Well, selamat menempuh hidup baru semoga kamu berbahagia dengan dia bukan dengan saya. *ya iya laahh* Shock?? Ga juga sih,karena sejauh ini komunikasi gw dan dia baik2 saja,bahkan gw sempat diperkenalkan dengan sang calon jauh sebelum mereka berdua jalan bareng. :)
Kesialan ketiga...nah ini dia yang bikin gw bener2...Ahh gila apa semua pria seperti ini ya?? Datang tak diundang, pulang tak diantar?? >,< Ga biasanya gw bersih-bersih email di kompie kantor. Tapi entah knp pagi itu pengen bgt aktif di milis fotografi, jadi lah gw buka yahoomail, login dan tadaaaaaaaaaa...jeng jeng jeng...uhh untung jantung gw ga copot.
Subject paling atas: wedding invitation *lagi*
Sender : ***
Gw: ohh mungkin dia cm forward undangan temennya *masih mencoba tenang*
Bismillah....
Owmaygat.....kepala pusing, selera makan hilang, konsentrasi bubar, badan dan pikiran berasa ga nyatu *maaf lebay dikit* ternyata undangan itu dari dia. Dia?? ya dia yang setahun yang lalu masih jadi "partner keluar masuk bioskop" dan blablabla... Untung kantor gw cuman 1 lantai, klo ga mungkin gw udah berusaha loncat dari jendela dan gantung diri di pohon tomat.
Tuhan, aku tahu jika aku diberikan cobaan mungkin itu salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas keimananku. Mungkin Engkau tahu aku sanggup melalui semua ini *walaupun terseok-seok* dan sampai hari ini pun di hari pertama di bulan Oktober perasaan gw masih terombang-ambing ga jelas dan tanpa arah.
Heyy October, please be nice to me ya! Tolong jangan buat aku makin bersedih lagi. :')
Labels: reality not always sweet